Mengurangi penggunaan handphone secara berlebihan
Hampir semua hal dapat kita lakukan dengan menggunakan handphone. Mulai dari berkomunikasi, bertukar pesan, berbelanja, membeli makan, bahkan update dengan berita terkini dari belahan dunia manapun, dan masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan melalui handphone.
Kemudahan yang ditawarkan oleh handphone tak jarang membuat banyak orang kecanduan. Hal demikian tentu tidak baik untuk jangka panjang lantaran bisa mengganggu ketenangan maupun rutinitas sehari-hari sehingga kita perlu mengurangi penggunaan handphone secara berlebihan. Hal demikian dapat membantu kita untuk menikmati kehidupan yang nyata. Pikiran dan perasaan akan terasa jauh lebih tenang.
Kenali pola inner-critic saat muncul
Inner critic tidaklah terbentuk begitu saja, biasanya ini dibentuk oleh pengalaman masa kecil, ekspektasi masyarakat, serta pesan yang kamu serap dari waktu ke waktu. Inner critic tumbuh dari semua yang telah kamu lihat, dengar, dan alami, hingga menciptakan suara berisik di dalam kepalamu, dari kumpulan masa lalu yang memaksamu untuk memenuhi standar yang mustahil. Inner critic biasanya juga memunculkan perasaan perbandingan.
Inner critic membuat kamu memiliki kebiasaan membandingkan orang lain dengan diri sendiri karena tidak sesuai denga standar, kemudian memicun rasa insecure dan rendah diri. Inner critic juga bisa muncul dari kebiasaan perfeksionisme, mendorong kamu untuk terus-menerus maju demi cita-cita yang sebenarnya mustahil tercapai. Maka langkah yang harus kamu lakukan, kecilkan volume kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain.
Saat kamu mendapati diri sedang dalam mode membandingkan diri sendiri, cobalah untuk kembali fokus pada jalan dan kemajuan diri kamu sendiri. Ingatkan diri kamu sendiri jika perjalan hidup itu unik, dan nilai diri kamu tidak ditentukan oleh posisi orang lain dalam hidup mereka. Mengenali pola-pola tersebut adalah kunci untuk melepaskan diri dari cengkeraman kritikus batin terhadap diri sendiri.
Fokus pada diri sendiri
Seiring dengan perkembangan teknologi, media sosial menjadi hal yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini, maraknya penggunaan media sosial secara tidak langsung digunakan sebagai ajang perbandingan. Pasalnya seseorang bisa dengan mudah membagikan momen kehidupan maupun pencapaian yang telah diperoleh melalui media sosialnya.
Maka, kita perlu bersikap lebih bijak dalam menyikapi fenomena tersebut. Pastikan kita tetap fokus pada diri sendiri agar tidak mendambakan kehidupan layaknya orang lain yang terlihat lebih indah. Fokus pada diri sendiri bisa menjernihkan isi kepala yang terkadang terasa penuh dan berisik.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Kreativitas dalam Sehari-hari
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Selain kedua hal tersebut, menjernihkan isi kepala yang terasa berisik juga bisa dilakukan dengan cara berolahraga. Selain membuat tubuh menjadi lebih sehat, berolahraga juga bisa menjaga kesehatan secara mental. Pasalnya, ketika berolahraga tubuh akan melepaskan hormon yang berperan dalam meredakan rasa cemas, khawatir, maupun tekanan dalam diri seseorang.
Maka, mulailah membiasakan diri sendiri untuk melakukan olahraga ringan. Misalnya dengan rutin melakukan workout di dalam rumah. Dengan begitu, artinya kita memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk menciptakan ketenangan guna menjalani hidup dengan lebih baik.
Coba Teknik Relaksasi
Menggunakan teknik relaksasi adalah cara yang efektif untuk menenangkan kepala berisik. Beberapa metode yang bisa dicoba meliputi meditasi, pernapasan dalam, dan yoga. Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran yang gelisah dan mengurangi kecemasan dengan cara membawa fokus ke saat ini, sementara pernapasan dalam membantu meredakan ketegangan fisik dan mental yang sering kali menyertai stres. Anda tidak perlu meluangkan waktu lama; cukup luangkan 10-15 menit setiap hari untuk berlatih teknik-teknik ini. Dengan konsistensi, Anda dapat merasakan perbedaan yang signifikan dalam tingkat ketenangan dan kenyamanan pikiran Anda.
Hindari Kafein dan Alkohol
Kafein dan alkohol dapat memperburuk kondisi kepala berisik, karena keduanya sering memicu kecemasan dan meningkatkan tingkat stres. Ketika Anda mengonsumsi kafein, misalnya, efek stimulannya bisa membuat suara bising di kepala semakin jelas. Demikian pula, alkohol mungkin memberikan efek relaksasi sementara, tetapi setelah itu dapat menyebabkan peningkatan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi kedua zat ini, terutama saat Anda merasa stres. Sebagai gantinya, fokuslah pada hidrasi dengan meminum cukup air dan mengonsumsi makanan sehat yang bergizi, yang dapat membantu mendukung kesehatan mental dan fisik Anda secara keseluruhan.
Rutin melakulan meditasi
Banyaknya aktivitas yang dilakukan maupun tanggung jawab yang diemban kerap membuat kita bekerja dengan keras. Hingga pada satu titik kita bisa mengalami kejenuhan, burn out, bahkan perasaan tertekan. Isi kepala seolah terasa berisik dengan beragam hal yang sejatinya tidak perlu dipikirkan.
Apabila mengalami hal tersebut, maka kita perlu segera mengatasinya demi kebaikan diri sendiri. Kita bisa melakukan meditasi secara rutin guna menjernihkan pikiran. Lakukan meditasi dengan cara memejamkan mata untuk mempertajam fokus dan memusatkan perhatian guna membuang energi negatif dalam diri. Tindakan demikian membantu kita untuk merasa lebih tenang dan nyaman.
Rutin melakukan journaling
Sederhananya, journaling menjadi aktivitas untuk menuliskan perasaan, pikiran, pengalaman, atau refleksi diri secara berkala. Di mana aktivitas tersebut dapat membantu kita untuk menguraikan beragam isi kepala. Sehingga kita mampu menemukan akar persoalan, perasaan-perasaan terdalam, bahkan alternatif solusi yang seharusnya dilakukan.
Menerapkan journaling secara rutin akan membantu kita tetap waras dalam menjalani hidup yang penuh kerumitan. Metode journaling berdampak positif untuk menjernihkan pikiran serta mengelola emosi guna menjaga kesehatan mental. Dengan begitu, kita akan mudah dalam mendapatkan ketenangan batin.
Perjalanan menjadi dewasa memang dipenuhi oleh persoalan hidup yang lebih menantang sehingga sudah semestinya kita membentengi diri dengan ketenangan. Hal demikian dapat membantu kita untuk tidak gegabah dalam menentukan setiap pilihan maupun tindakan. Pasalnya, dewasa menjadi momen krusial yang berperan penting dalam menciptakan masa depan kita.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Diam-Diam Dapat Menghambat Kebahagiaanmu, Apa Saja?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
JAMBI (SR28) – Kepala berisik, atau suara bising di dalam kepala, adalah pengalaman yang bisa sangat mengganggu dan membuat frustrasi. Suara ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti dengungan, desisan, atau bahkan gemuruh yang terus-menerus. Banyak orang yang mengalami kondisi ini merasa sulit untuk berkonsentrasi dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman. Beberapa penyebab umum dari kepala berisik meliputi stres yang berlebihan, kelelahan fisik atau mental, serta masalah kesehatan tertentu seperti tinnitus. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu Anda menemukan cara untuk meredakan gejala yang muncul.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan pikiran dan meredakan kepala berisik. Pertama, praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk membantu menenangkan pikiran. Selain itu, melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Menghindari kafein dan alkohol juga dapat membantu, karena kedua zat ini seringkali memperburuk kondisi. Jika suara bising terus berlanjut, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.
Langkah pertama untuk mengatasi kepala berisik adalah memahami penyebab yang mendasarinya. Stres dan kecemasan sering kali menjadi pemicu utama suara bising di dalam kepala, sehingga saat Anda merasa tegang atau tertekan, suara ini bisa menjadi lebih mencolok. Selain itu, kelelahan fisik atau mental juga dapat memperburuk kondisi ini, menyebabkan otak Anda sulit untuk beristirahat. Dengan mengidentifikasi penyebabnya, Anda dapat menentukan langkah-langkah yang tepat untuk menanganinya, seperti menerapkan teknik relaksasi atau mengatur pola hidup yang lebih sehat.
Tirani dari kata "harus"
Inner critic sering kali berakar dari "keharusan" untuk melakukan sesuatu, karena sudah menjadi tradisi atau norma yang dirimu anggap benar. Aturan ini dapat berasal dari ekspektasi yang mencerminkan standar masyarakat, seperti tentang apa yang harus kamu prioritaskan, bagaimana penampilan yang sesuai standar, dan berbagai seperti apa "seharusnya" diri kamu lainnya. Keharusan ini bertindak sebagai rantai tak kasat mata, mengikat kamu pada cita-cita yang sering kali bukan milik kamu sendiri.
Hasil dari kebiasaan merasa "harus" akibat berbagai faktor eksternal tersebut adalah perasaan tidak mampu, merasa bersalah, dan meragukan diri sendiri secara terus-menerus. Merefleksikan hal-hal yang dianggap keharusan ini dan mempertanyakan asal-usulnya dapat mulai memutus siklus tersebut. Saat kamu mengenali suara inner critic yang berkaitan dengan keharusan ini merupakan harapan eksternal, mulailah memilih aspirasi yang selaras dengan nilai-nilai dalam diri.
Lakukan Aktivitas Fisik
Olahraga secara teratur dapat menjadi cara yang efektif untuk meredakan kepala berisik. Aktivitas fisik tidak hanya meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, tetapi juga merangsang produksi endorfin, yang dikenal sebagai hormon pereda stres alami. Cobalah berbagai jenis olahraga, seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau bahkan melakukan yoga—apapun yang Anda nikmati. Selain itu, penting untuk memastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan menjaga pola makan yang sehat. Keduanya berkontribusi besar pada kesehatan mental dan fisik, membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati, sehingga dapat membantu meredakan suara bising di kepala Anda.